Jumat, 16 Februari 2024

SAKIT HATI BERUJUNG SANTET

 

Assalamualaikum War. Wab.

Sebenarnya agak mager untuk menulis soal ini, karena memang setahun sudah vakum sejenak dari dunia penulisan.

 

Mengutib KBBI pengertian santet yaitu sihir. Tujuan dari santet adalah mematikan atau melumpuhkan. Perbuatan untuk meminta kepada roh sesat untuk membunuh atau mencelakakan orang lain.

Ternyata tindak pidana santet juga ada dalam rumusan pasal 252 KUHP Baru, apabila pemenuhan alat bukti dapat dilakukan sebagaimana diatur dalam pasal 184 KUHAP, pelaku dapat dikenai sanksi hukum.

 

Sebut saja alisa di tahun 2024 di zaman yang semodern ini tidak terlintas dipikirannya mengenai ada seseorang yang memiliki hati si paling jahat untuk menyantetnya. Walaupun dia sangat open mindset, tetapi dia juga meyakini mengenai perkara sihir seperti yang tertulis di dalam Al-Qur’an Surah al-Baqarah : 102.

 

Bermula sepulang dari wisatanya ke Kabupaten Pasangkayu di Provinsi Sulawesi barat bersama calon suaminya, mereka memang memiliki hobby yang sama yaitu traveling, jadi perjalanan kali ini bukanlah kali pertama mereka lakukan. Alhamdulillah setiap masuk waktu shalat mereka mampir sejenak untuk beribadah kemudian melanjutkan perjalanan lagi. Sampailah mereka pada sebuah masjid yang sangat besar, Masjid Madaniah (Islamic Center).

 

    
Gambar 1. Masjid Madaniah Pasangkayu

Suasana aneh menyelimuti Masjid, ketika pertama kali alisa dan Avif memasuki area masjid dari pintu masuk arah bawah meskipun awalnya mereka hanya ingin mengambil beberapa foto masjid dan berkeliling di luar masjid tersebut. Selain ruang yang luas, terdapat ruang di dalam ruangan yang mungkin saja difungsikan sebagai tempat organisasi, nampak bangunan masjid kurang terawat, selain itu tidak terdapat seorangpun yang melaksanakan shalat di tempat tersebut. Mungkin waktu shalat berbeda, atau pelaksanaan shalat hanya dilakukan di waktu-waktu tertentu. Di dalam masjid tersebut juga terdapat Al-Qur-an kuno yang diperkirakan berusia 300 Tahun,  mengutip penjelasan website dari Tribun Sulbar.

 

Gambar 2. Al-Qur'an Kuno

Merasa janggal dengan kondisi masjid tersebut Alisa dan Avif memutuskan untuk melaksanakan shalat ashar pada masjid terapung yang letaknya berada di pinggir pantai. Selain aura masjid yang terasa lebih gelap tidak seperti masjid pada umumnya, hal aneh lain yang dirasakan Avif yaitu ia mendengar suara seseorang sedang mengambil air wudhu, tetapi bahkan setelah mereka berdua turun dari lantai dua masjid mereka tidak mendapati seorangpun keluar dari dalam tempat wudhu tersebut.

Malam itu tanggal 22 januari 2024 hujan deras disertai petir dan geledek, Alisa mengungsi ke kamar Ibunya ia terbangun ketika tengah malam merasakan badannya demam tinggi. Tenggorokannya sakit dan sulit untuk menelan minuman. Pagi harinya mata sebelah kirinya mulai belekan. Alisa bergegas mencari obat mata yang ada dirumah, tetapi obat mata tersebut tidak menyembuhkan mata alisa malah belekan itu makin lama semakin bertambah parah dan banyak. Alisa mengira ini karena perjalanan jauhnya ke Pasangkaya Sabtu lalu, tetapi mengapa baru berefek pada hari ini. Karena panas badan yang masih tinggi dan tenggorokan yang sakit malam itu alisa meminta Ibunya untuk menemaninya ke Dokter, ternyata jam kerja/ jam praktek telah berubah, pada hari kerja yaitu senin-jumat buka dari pagi hingga sore hari, sehingga Alisa memutuskan untuk Kembali ke dokter ke esokan harinya.

Sebelum menemui dokter tiba-tiba pagi itu, belekan dan demamnya telah hilang. Tapi karena ia merasa takut dan mengira mungkin dia mengalami flu karena memang sedang musim pada waktu itu sehingga dia tetap melanjutkan untuk disuntik dokter dan mendapat resep obat.

Semalaman alisa tidak bisa tidur hingga setelah adzan subuh barulah dia bisa tertidur walaupun hanya untuk sejam, karena kesulitan untuk tidur dia berharap dengan meminum obat dari dokter bisa membuatnya segera tertidur lelap. Panas dibadannya kembali muncul, beruntung obat dari dokter juga dapat mengurangi suhu tubuhnya, tapi ia masih belum bisa tidur hal itu diperparah dengan munculnya belekan pada kedua mata alisa, kemudian ia membersihkan matanya dengan menggunakan tisu diatas ranjangnya, namun belum sampai 30 detik membersihkan belekan itu kembali bermunculan dan memenuhi selaput mata alisa, matanya merah, perih, semakin tidak bisa tidur, penglihatannya pun mulai kabur. Ibunya sangat khawatir dengan kondisi anaknya tersebut. Sama halnya dengan avif yang tidak henti-hentinya menanyakan keadaannya.

Ibu mengira bahwa alisa keteguran setelah mendangar ceritanya telah mengunjungi masjid besar dan tua yang tidak berpenghuni. Ibunya melarang Alisa dan Avif untuk mampir ke tempat-tempat yang dirasa angker. Berawal dari pemikiran tersebut keesokan harinya alisa meminta ayah dan ibunya untuk mengantarkannya ke Ustad Yasin, ia ingin mengetahui apakah memang dikarenakan hal tersebut, tapi ia pikir mungkin karena kurang tidur sehingga daya imunnya yang menurun menyebabkan beleken.

Tepat dua hari alisa tidak bisa tidur. Malam itu di rumah Pak Yasin ia ditanyai mengenai beberapa hal, dan Pak Yasin berkata ada seseorang yang mengirimkan santet kepadanya. Beliau bertanya siapakah yang ia curigai, hingga alisa bercerita mengenai pertengkarannya beberapa waktu yang lalu dengan tantenya karena orang yang berpotensi untuk membencinya adalah orang tersebut, dia tidak menyebutkan mantannya karena ia berpikir, malah mantannya pernah menuduhnya mengirim teluh untuk membuatnya suka pada alisa, “mending sekalian teluh PNS daripada karyawan kontrak” umpatnya dalam hati kalau seandainya memang ia ingin meneluh. Walaupun dia kasar dan galak tapi ia tidak sampai hati melakukan hal tidak penting seperti itu, dan alhamdulillah sekarang ia mendapatkan pasangan yang tepat yang membimbingnya menjadi lebih baik.

Alisa juga menceritakan mengenai mimpi-mimpinya, pertama ia bermimpi ada seorang yang ingin menyakiti Ibunya, tetapi ia tidak melihat wajah perempuan berdaster hijau itu, perempuan bertubuh gemuk dan mengikat rambut tersebut tidak memiliki wajah, kemudian mimpi keduanya ia sedang menggosok gigi ketika berkumur yang keluar dari  mulutnya bukan air kumuran busa dari odol tetapi darah. Awalnya ia berpikir mimpi tersebut hanyalah bunga tidur, sampai mimpi yang ketiga ia bertemu tetangganya yang memiliki khodam pada tubuhnya dan berkata “siapa yang kau pikirkan sudah dialah orangnya” intinya Alisa merasa Ibu yang merupakan tetangganya itu ingin membantunya untuk menyampaikan siapa pelaku yang mengirim sihir tersebut.

Ustad Yasin berkata bahwa metode pengiriman santet dilakukan melalui mimpi, Ibu Alisa juga menceritakan mimpi aneh yang ia alami. Alisa tidak habis pikir mengenai sakit hati yang dialami oleh tantenya berujung pada santet padahal dalam kasus pertengkaran tersebut tidak lain juga karena perilaku buruk tantenya tersebut. Bahkan setelah pertengkaran tersebut tantenya tengah berusaha mencelakainya dengan meminta suaminya untuk membuat handle motor Alisa menjadi Blong, beruntung alisa ketika pulang kantor didampingi dan diantar oleh teman kantornya hingga sampai dirumah. Ternyata tidak berhenti sampai disitu niat jahat perempuan bernama Erni, ia tega membayar dukun untuk melaksanakan aksi buruknya, padahal uang tersebut lebih berguna untuk dibelikan beras daripada diberikan kepada dukun untuk mengirimkan teluh. Umpat Alisa. Ia tidak ingin membalas orang tersebut, karena ia percaya sama saja jahatnya jika ia membalas orang tersebut. Ia hanya berdo’a lebih meningkatkan ibadahnya kepada Allah, biarkan Allah SWT yang akan membalas dengan mengembalikan kepada orang-orang jahat sesuai dengan niat buruk di hati mereka. Wallahualam.

Mata Alisa kembali normal setelah diobat Pak Yasin menggunakan air, Pak Yasin meminta agar Alisa datang Kembali pada hari kelahirannya untuk dimandikan. Insomnia Alisa pun berangsur pulih ia tidak meminum obat untuk membuatnya tertidur dan tidak mengkonsumsi jamu sesuai saran temannya untuk membuat ia tertidur. Alhamdulillah diantara orang-orang jahat pasti ada orang baik yang akan menolongmu, bahkan ketika tidak ada lagi orang baik maka jadilah orang yang baik. Aamiin Allahumma Aamiin.

 

Minggu, 20 November 2022

Watashi wa shiawasedesu

 

Assalamualaikum…selamat membaca untuk para haters and stalkers love u all kwkwkw.

“Mengapa ippo akhir-akhir ini sering menemani ?”

Kamu nanya

Kamu bertanya-tanya

Aku kasih tau ya…

 

Semua ini bermula pada liburan panjang yang sudah lama direncanakan. Meski tidak ingin berlama-lama dikampung halaman. Aku tau ia menungguku.

Singkat cerita perjalananku sepulang dari wisata kampung coklat melewati hutan yang gelap, aku tak membawa kacamata favoritku, hp kuletakkan di saku motor depan, mengaktifkan google maps, tiba-tiba motor tidak sengaja menghajar lubang jalanan, aku tetap saja melaju melewati hutan kiri dan kanan sambil mendengarkan adzan magrib yang telah berkumandang.

Jauh melaju menapaki jalan lurus ke depan, yang bersamaku tak menyadari apapun begitu pula denganku, kira-kira 3 km ke depan, sebuah Suzuki satria F150 mendekat ke samping motor yang ku kendarai, aku tak melihat plat motor apalagi warna motornya, sekelilingku menggelap, lampu motor redup cukup menerangi jalan. Pengendara sepeda motor itu berbicara padaku sambil menjulurkan tangannya yang memegang handphone. 1 menit berlalu aku belum paham apa yang ia katakan. Itu bahasa jawa namun dengan logat khas penduduk Surabaya.

Aku menatapnya sekilas lelaki yang menggunakan masker itu nampak tersenyum dari pancaran sinar matanya, kulitnya putih juga bersinar meski di kegelapan, ia menggunakan kacamata. Akhirnya aku mengerti ia menemukan hpku yang terjatuh.

Setelah sampai dirumah paman, Mama berkata padaku, “mengapa kau tidak memberikan no.hpmu?”

Aku hanya diam, mengapa aku harus memberikan nomor hpku, terlintas dibenakku, “mama tau aku punya kekasih, pasti dia akan marah jika aku memberi nomor pada sembarang orang”.

Mama melanjutkan gumamnya, hari gini masih ada laki-laki baik yang rela mengejarmu jauh hanya untuk mengantarkan hpmu yang murah, dia bisa dengan segera menjual hp itu. Trus kamu tidak mau memberi nomor hpmu ketika ia minta.

“Ma, dia baik bukan karena kebetulan, seandainya bukan sayapun saya pikir dia akan tetap menolong orang yang membutuhkan pertolongan, berarti pribadinya memang baik. Dari cara berpakaiannya pun saya rasa dia mampu untuk membeli hp sekelas punyaku”

“Justru karena dia baik makanya kamu harus berkenalan dengannya, MUNGKIN DIA JODOHMU”

“ha…???!!! Bisa sekali, ma saya sayang ippo, kami akan menikah” dan saya tidak pernah jatuh cinta pada pandangan pertama, itu mustahil, kalau kebetulan dia tampan itu berkah untuk melihat hal yang indah, mata diciptakan untuk itu bukan wkwkwwk”

“Terserahmulah, kan berteman saja tidak masalah, di tahun ini masih ada orang baik”

“kalau semua orang jahat, maka diri sendiri jadi orang baik kan”

Mama meremas tanganku, gemas melihat anaknya sok bijak.




 

            Back to reality kesibukanku menenggelamkanku hingga lupa peristiwa itu, itu hanya kebetulan dari banyaknya penduduk surabaya bisa saja terjadi pada segelintir orang bertemu dengan mahluk sebaik itu pikirku.

Aku bersyukur karena ippo tidak banyak menuntut, ia terlalu pengertian sehingga sebisa mungkin aku menemaninya di sabtu dan minggu, seperti lagu sandi “sabtu minggu aku untukmu” walaupun kadang kami hanya makan malam.

Suatu ketika di siang hari yang panas dibawah deretan langit-langit skim coat ekspose­, semua pekerja itu menyapaku seperti biasa mereka seperti teman, bahkan terkadang mereka mengajak selfie Bersama. Aku kadang-kadang merasa aneh jika diberikan perhatian yang lebih, sama seperti ippo yang terus menghujaniku. Dia ingin segera menikah, tapi proyek belum kelar…aku paham dia telah menunggu lama. Dia sabar, demi apapun tidak akan sebanding dengan pengendara Suzuki itu wkwkw celetukku.

Seseorang nampak tak asing berdiri dihadapanku…ia memperkenalkan diri rupanya PIC yang baru menggantikan penanggung jawab yang resign sebelumnya untuk bangunan Main Power House ini. Dan ketika dia mulai menanyakan mekanisme pengajuan izin pelaksanaan pekerjaan aku mulai memperhatikan wajahnya dengan seksama.

Aku terkejut, sesaat telapak tanganku menutup mulutku…dia lelaki berkacamata itu, pengendara itu. Sepertinya klise, tidak masuk akal, jarak, waktu, mengapa bisa, apa ini kebetulan. Aku tidak percaya dengan kebetulan menurutku di dunia ini hanya ada kebutuhan, tapi peristiwa sebulan yang lalu harusnya kebetulan, dia toh tidak memiliki kebutuhan padaku sampai ditempatkan di proyek ini.

Aku belum tau ending cerita ini, aku sadar ia memiliki perasaan entah karena kejadian itu, atau mungkin karena sikapku membuatnya penasaran, biasanya aku terpikat pada hidangan panas, pedas, atau asing, tapi sepertinya kali ini ingin mendapat manfaat dengan mencoba sesuatu yang sedikit avant garde. Buat yang terluka, get well, aku bahagia, kamu harus bahagia, dan dibahagiakan orang yang tepat. Orang bilang aku terlalu cepat move on sebenarnya bukan soal itu, hanya aku paham bahwa kentangnya mungkin tidak terasa sama, tetapi kehidupan membaik.

 

Rabu, 18 Agustus 2021

MCBYL

 

Assalamualaikum War. Wab.

Btw udah lama vakum nih dari dunia penulisan….tiba-tiba aja terinspirasi wkwkwkw. Anggap aja tulisan kali ini persembahanku buat 17 agustus 2021.






 

Suatu hari anak laki-laki yang lebih mirip seorang anak SMA, memegang erat tangan pacarnya dia menatap ke dalam matanya mencoba meyakinkan apa yang dikatakannya adalah kebenaran. “Lihat aku mencoba menipumu lagi” sorotan matanya seakan menyiratkan demikian.

Ia berkata bahwa gadis itu adalah segalanya baginya, gadis yang bertemperamen kasar, sangat pencemburu, biasa saja, dan sangat polos itu seperti tersihir atas tipu muslihatnya.

“Saya tidak pantas untukmu, kau berhak mendapatkan orang yang bisa mendukung masa depanmu”, jangan keluar dari tempat kerjamu, kau butuh uang itu”

“kau adalah masa depanku, kau lebih berharga dari uang itu, kita bisa mendapatkan uang di tempat lain, aku akan freelance, dan tidak ingin menjadi PNS, yang penting hubungan kita nyaman, saya Bahagia bersamamu”

“saya tidak mengerti apa yang kau lihat dari diriku ? saya banyak kekurangan dan paling kau tau kecemburuanku ini adalah kelainan yang merusak hubungan kita, saya mau kau dengan orang lain, yang penting kau Bahagia, saya ikhlas” matanya berkaca-kaca.

“Saya mau kau tidak ada yang lain, saya ingin kita segera menikah, saya ingin punya anak darimu” demi menguatkan pernyataannya dia tidak masuk kantor selama seminggu. Awalnya biasa saja, anak lelaki itu telah bulat dengan tekatnya.

Dan esok harinya berubah 180°

Ia menemui bosnya dirumahnya dan beberapa karyawan lain disana. Tak lama setelah pertemuan itu dia menelepon kekasihnya.

“Saya merasa seperti sampah, tidak bersyukur, saya mengundurkan diri tetapi masih dipertahankan, betapa baiknya mereka kepadaku”

Anak lelaki itu bercerita demikian, agak berbeda dengan cerita yang biasa dibawakannya tentang mereka yang mempermasalahkan uang dinas yang diterimanya, yang berkata sulit untuk berkoordinasi dengan teman-teman kantornya.

Isi wa yang diterima kekasih anak lelaki itu berbeda lagi “saya diajak ke Irian Jaya, kalau sayang bilang pergi saya akan pergi, kalua tidak saya tidak akan pergi.

Belum sempat membalas isi WA anak laki-laki itu, kekasihnya Nampak bingung mengapa seolah dirinya yang menentukan perjalanan dinas anak lelaki itu.

“Bukannya hal ini telah jauh kita bahas diawal…bukannya kau sendiri yang tidak ingin pergi, dan banyak kebacotan lain lagi yang kau sampaikan, tidak ingatkah ?”

“Saya bingung, saya buntu sekarang…mengapa kau tidak mendukung masa depanku, mengapa kau tidak percaya padaku, mengapa kau tidak ingin saya menjadi maju, mengapa kau menjadi penghambat masa depanku”

“Mengapa kau buat saya seolah-olah yang mengatur keputusanmu, mengapa saya menjadi kambing hitam atas keinginanmu, kalua mau pergi silahkan pergi, dari lalu saya sudah sampaikan, sudah saya minta untuk masuk kantor”

“Karena kau terlalu curiga padaku makanya saya serba salah, saya harus menemui sahabatku untuk meminta pendapatnya saya harus bagaimana”

“Begini Wil, kau laki-laki kau yang harus buat keputusan, saya tidak punya hak untuk menentukan masa depanmu, saya paham bahwa sebenarnya kau ingin pergi ke Irian Jaya, tapi kau membuat seolah-olah saya yang memutuskan langkahmu, dan itu yang kau sampaikan pada teman-teman kantormu. Kalau kau mau pergi silahkan, saya hanya ingin bertemu langsung dengan kau untuk membahas ini bukan melalui telepon seperti ini…sepulang kau dari rumah bosmu.

“Saya butuh uang, keluargaku banyak hutang”

“Itulah, pergi saja saya ikhlas untuk keputusanmu, hanya saja saya kaget apa  yang kau ucapkan kemarin berbeda dengan hari ini tentang kau bisa kerja dimana saja”.

“ia nanti saya kirim pesan melalui WA kalau Saya sudah pulang”

 

 Percakapan di telepon itu membawa ingatan ke peristiwa dibeberapa bulan yang lalu…

 

Hari itu betapa bahagianya dan menggebu-gebu Orin mencari contoh-contoh foto prawedding, tiap pose yang ia dapati, jika menarik baginya ia kirimkan ke kekasinya Wildan. Mereka ingin membuat foto sederhana.

Tiba-tiba Ketika asik mengetik pesan…, pesan yang terkirim ke WA Wildan hanya centang satu, waktu itu pukul 11.15 WIB, tetapi Orin merasa aneh mengetahui bahwa kekasihnya aktif di sosmed Instagram. Apakah Wildan sengaja tidak mengaktifkan aplikasi WA nya.

Sore itu Orin melakukan pertemuan dengan masyarakat di Jl. Semar, penuntasan masalah pembangunan sarana prasarana umum. Tetapi pikirannya masih pada Wildan Ia khawatir mengapa WA nya tidak aktif

 

Ia mencoba mengirim pesan melalui pesan biasa, dan terkirim ke nomor tujuan, tak berapa lama, pesan balasan diterimanya.

“Berat disini masalahnya, nanti Saya jelaskan, Saya akan meneleponmu jam 22.00 nanti”

Dengan berat hati Orin menunggu hingga jam itu, sementara WA Wildan tidak juga aktif

 

Ketika jam 22.00 tiba, telepon yang dinantinya tak kunjung datang.

“Mengapa wildan menghilang, apa salahku?!!”

Orin mencarinya, ia ingin kerumah lelaki itu, tetapi feelingnya berkata lain bahwa lelaki itu ada dikos rumah temannya. Ia memutar arah kemudi motor yang ia kendarai. Sesampainya di Kos itu ia pelan-pelan mengintip dari luar jendela, ternyata benar Wilda nada di dalam kos itu. Lekas diketuknya pintu itu dengan nafas yang masih tersengal-sengal.

Begitu pintu dibuka, ia serta-merta menampar wajah lelaki yang kaget tak menyangka bisa diketahu tempat persembunyiannya.

“Apa maksudmu? Mengapa kau sengaja mematikan WA mu, Mengapa kau tidak menelponku?!! Apa salahku…?!! Mengapa kau menghilang, bercucuran air matanya seiring tubuhnya lengser ke lantai kos itu”

“Saya tidak bisa menikah denganmu, orang tuaku tidak setuju, maafkan Saya, Mamaku menangis Saya tidak tega melihatnya seperti itu”

“Saya tidak ingin kau menjadi anak durhaka, karena restu orangtua itu penting, Saya minta maaf untuk semua kesalahanku selama ini, semoga kau Bahagia dengan siapapun kelak”

Punggung gadis itu hilang dibalik pintu bergagang besi.

5 hari kemudian mereka bertemu ditempat biasa mereka mengumpulkan tugas kantor…Wildan mengajak Orin ke sebuah CafĂ© dan berkata “senang sekali melihatmu hari ini, Saya rindu dengan kau”

Betapa bodohnya Orin masih mau menerima ajakan Wildan untuk Kembali, tetapi ia Kembali kecewa mendapati fakta, bahwa hari kedua setelah mereka sepakat berpisah Wildan menghubungi mantannya untuk menyampaikan bahwa mereka batal menikah.

Semudah itu kah….?!

Apakah wildan labil, apakah memang Orin yang terlalu polos, atau kah ini adalah cinta buta. Kejadian hari itu masih jelas tertanam dibenak Orin, bisa ia maafkan tapi tidak untuk dilupakan…ia bergegas menarik gas motor maticnya melaju ke tempat janjian bertemu dengan Wildan disebuah taman, area bermain bola basket.

Ia menunggu Wildan malam itu…melempar tatapan ke lapangan kosong itu, meremas jemarinya yang memutih….

 

 

 

To be continued…