Dinamakan Beras Basah karena konon kata penduduk sekitar pelabuhan ada sebuah kapal besar yang membawa beras dari Sulawesi. Dalam perjalanan Kapal itu diterjang ombak, sehingga kapal itu menepi pada sebuah pulau. Nahkoda kapal yang khawatir dengan beratnya muatan, kemudian menurunkan muatan mereka yang berupa beras di pulau ini. Ketika memindahkan muatan beras itu basah oleh siraman ombak, sehingga semenjak peristiwa tersebut pulau itu terkenal dengan sebutan Pulau Beras Basah.
Pulau Beras Basah atau yang biasa disebut dengan Sand Island merupakan nama salah satu pulau
yang terdapat di Kalimantan Timur di wilayah Bontang. Pulau ini memiliki ukuran
yang terbilang kecil kira-kira dua kali luas lapangan sepakbola.
Singkat
cerita.., pada hari minggu 18 Mei 2014 Saya bersama teman-teman
berkunjung ke Objek Wisata ini. Kami berangkat dari Kota Samarinda pukul
07.00 pagi.
Sesampainya di kota Bontang, kami yang berjumlah empat belas
orang menuju ke pelabuhan Tanjung Laut. Dari sana, tidak sulit untuk menyewa perahu
nelayan yang akan membawa kami ke Pulau Beras Basah. Tarif sewa perahu nelayan
yaitu Rp. 300.000 untuk sekali menyeberang. Sekitar 30 menit kami telah tiba di
Lokasi Objek Wisata.
Keindahan Pulau Beras Basah tak kalah dengan beberapa Pulau
lainnya di Indonesia. Selain memiliki pasir putih yang lembut dan air laut yang
jernih, juga terdapat pepohonan kelapa yang cukup tinggi berjajar membentuk
panorama unik tersendiri.
Setelah puas berjalan-jalan menikmati pemandangan, bermain bola pantai, kami beristirahat sejenak sambil menyantap bekal makan siang yang telah kami bawa dari rumah.
Beberapa fasilitas Objek Wisata yang bisa kami nikmati
antara lain tersedianya fasilitas watersport
seperti Banana Boat, Speed Boat atau
bagi teman-teman Saya yang menyukai keindahan biota bawah laut (terumbu karang, bintang laut, ikan laut, bulu babi dan rumput laut) lebih memilih
melakukan kegiatan snorkeling dan diving.
Selain fasilitas tersebut diatas terdapat pula beberapa fasilitas pendukung lain yang juga menjadi alasan para wisatawan tertarik ke pulau ini. Beberapa fasiltas pendukung itu antara lain; Mercusuar, musholah, playground, gazebo, penjual makanan dan minuman ringan, serta terdapat WC umum dan tempat-tempat ganti pakaian yang terbuat dari bilah-bilah bambu yang ditempel dengan karpet berwarna biru. Untuk menggunakan WC umum dan tempat-tempat ganti pakaian itu, kami hanya perlu merogok koceh sebesar Rp. 5000 untuk jerigan kecil dan Rp. 10.000 untuk jerigen yang berukuran sedang.
Pengalaman wisata kali ini sangat berkesan bagi kami untuk menghilangkan penat selama seminggu bekerja.., rasanya seperti me recharge kembali energi. Next time semoga kami akan berkunjung lagi di beberapa objek wisata lainnya yang terdapat di Kalimantan Timur. Amin...ckkckck.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar