Senin, 23 Desember 2013

KAWASAN WISATA BAHARI DI KOTA POSO


Kota Poso mempunyai potensi sebagai Kawasan Wisata Bahari, tetapi belum tereksplorasi secara optimal. Salah satu potensi wisata bahari yang terdapat di Pantai Karang Tegal yaitu kondisi Pantai Karang Tegal yang masih asri dan terdapat jenis ikan pelagis diperairan Teluk Tomini, potensi tersebut dapat diupayakan dan ditata menjadi desain Kawasan Wisata Bahari. Oleh karena itu, pentingnya perancangan Kawasan Wisata Bahari dimaksudkan untuk mengembangkan aktifitas yang ditujukan kepada para pengunjung, seperti penyediaan fasilitas olahraga air yang memanfaatkan jasa lingkungan pantai dan laut.
          Metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Hasil analisis dari penulisan ini adalah tapak terpilih berada di wilayah Kota Poso, Kecamatan Poso Kota Utara, Kelurahan Tegalrejo khususnya pada kawasan yang berpotensi sebagai perancangan kawasan wisata bahari yaitu Pantai Karang Tegal di jalan Umanasoli yang merupakan jalan utama Trans Sulawesi.
          Kesimpulan dari penulisan ini yaitu potensi Pantai Karang Tegal yang dapat dikembangkan menjadi Kawasan Wisata Bahari guna mewadahi aktifitas dan menunjang aspek kenyamanan bagi para pengunjung di pesisir Teluk Tomini, Kota Poso.


Kata Kunci : Kawasan, Potensi Wisata Bahari, Kota Poso, Pantai Karang Tegal


 Gambar 1. Perspektif Kawasan


  Gambar 2. Interior Cottage


Gambar 3. Perspektif Kawasan dan Interior Coffe Shop




         


Sabtu, 21 Desember 2013

DISAAT HUJAN



Tik…tik…tik…tik
Butiran-butiran air yang jatuh dari langit menerpa atap rumah-rumah yang mampu terjangkau dari sudut pandang pada sebuah teras di sore hari.
Butiran itu bertambah banyak lagi menyambarkan dirinya pada atap melalui talang lalu berakhir diatas tanah, yang nantinya akan menghilang.
Masih atap-atap itu yang hanya mampu terpandangi dari sudut sini
Sudut yang dibatasi oleh tembok batoko setinggi 120 cm

Dari kejauhan terdengar 2 anak laki-laki kecil berlari, bergegas mencari tempat berteduh. Salah satu anak laki-laki itu berkata, “angin nakal !!!!”
“iya angin nakal, angin tiup hujan jadi basah mukaku” sahutnya lagi.
Suara anak laki-laki itu terdengar jelas beriring dengan hujan yang masih mengucur...tak jauh dari tempat berpijak.
Masih tak bisa terjangkau seperti apa rupa kedua anak kecil itu, mengerti bahwa angin meniupkan butiran hujan dan membasahi wajah anak itu
Bahkan celah pada dinding batako itu belum bisa memperlihatkan sosok kedua anak laki-laki yang tidak mengeluh lagi pada angin yang bertiup dan pada hujan yang membasahi wajahnya


Desember

.




Jumat, 20 Desember 2013

1,6 Meter di atas permukaan



Dalam Kotak yang memiliki lebar 60 cm dan panjang 100 cm, tinggi kotak berlapis baja itu tidak lebih dari 160 cm, bahkan lebih pendek dari ketinggian lift pada umumnya.
Bagaimanapun cara mendeskripsikan kotak baja itu yang jelas saat itu aku dan seorang wanita yang agak samar wajahnya, tepatnya aku lupa seperti apa perawakan gadis yang memilki tinggi relatif sama denganku itu. Saat itu kami terjebak dalam kotak baja dan masih bingung mengapa bisa berada disitu dan bagaimana untuk keluar. Hampir seluruh tubuh kami terendam oleh air yang entah berasal dari mana. Kami jelas menyadari air hampir mencapai mulut kami….sementara kami masing2 berusaha menengadah keatas, meraih udara, menghirup seperti akan kehabisan oksigen…sambil sebentar berjinjit…dan berjinjit lagi.
Tak lama kemudian secarik kertas tiba-tiba tergenggam di sebelah tangan kananku, lalu lekas mengangkat ke atas dan mulai membaca dengan cepat. Tercetak pada selembar kertas itu beberapa kalimat yang nampak seperti instruksi cara untuk menyelamatkan hidup, kuabaikan beberapa instruksi, pikirku panik “apa yang harus dilakukan” sesaat mataku menyorot sebuah kalimat…”1,6 meter di atas permukaan air

Tanpa berusaha mengartikan dan mencari tau lebih jauh tentang kalimat itu, dengan spontan tangan kiriku telah menekan tombol merah yang terdapat disudut kiri sejajar bahu. Akhirnya dalam sekejap mata kami telah berada diatas box baja itu.

Terinspirasi dari film INCEPTION, mimpi di dalam mimpi, bahkan seorang arsitek mampu merancang ruang di dalam mimpi.